πŸ›‘πŸŒ‘πŸ’‰πŸ’ŠπŸ’‰πŸŒ‘πŸ›‘

Resume Seminar AMR (Anti Microbial Resistence)
 Jogja, 9 Oktober 2016
Pembicara: dr. Yulianto S. Kurniawan, Sp.A
Diselenggarakan oleh: WHO, Komite Penanggulangan Resistensi Antimikroba (KPRA) Kemenkes RI, Yayasan Orangtua Peduli (YOP),  & Jogja Parenting Community (JPC)

Bakteri: Kawan atau Lawan?

Apakah anda pernah mengalami batuk, pilek, diare & muntah-muntah?
Batuk adl gejala, bukan penyakit. Batuk adl refleks utk  mengeluarkan kotoran dai saluran nafas, jd batuk berfungsi utk membersihkan jalan nafas. Penyebab umumnya adl virus, atau bisa juga karena alergi.
Batuk-pilek merupakan cara tubuh untuk melindungi paru paru dari lendir yang menumpuk.
Tahapan warna ingus: putih bening-kuning-hijau-sembuh.
Pengencer dahak terbaik adalah air, ASI, kuah sup, intinya perbanyak cairan utk tubuh. No Ambroxol/Codein/Desktrometorfan.

Apa yang dapat dilakukan ortu di rumah saat anak batuk dan pilek?

Perbanyak minum (cairan akan mengencerkan dahak),
usahakan anak nyaman (sering pelul/gendong, posisi kepala tegak, kamar jangan terlalu dingin),
perlembab lingkungan (misal ada baskom air panas di kamar),
tidak memaksa anak utk makan krn wajar kalau tidak enak badan jd tidak nafsu makan (spt halnya kita org dewasa),
jangan panik saat anak muntah krn anak mengeluarkan dahak dg cara muntah (jika dahak tertelan, keluarnya bersama feses),
jika batuknya karena asma, observasi dan beri obat asma sesuai anjuran dokter

Kapan ortu harus waspada dan segera ke dokter/RS?

Batuk yg perlu diwaspadai adalah ketika sampai terjadi sesak nafas (nafas 40x permenit atau lebih) yg merupakan gejala terjadinya infeksi paru paru.
Bibir, wajah, lidah biru/pucat
Batuk panjang pada bayi kurang dr 3 bulan
Terdengar bunyi “whoop” setelah batuk, bunyi ngorok saat menghirup nafas, bunyi mengi saat menghembuskan nafas
Batuk berdarah (kecuali mimisan)
Demam >= 72 jam
Tidak perlu menunggu 72 jam jika demam saat usia bayi kurang dr 3 bulan (suhu >= 38C )
Tidak perlu menunggu 72 jam jika demam saat usia 3-6 bulan (suhu >= 38,5C )
Tidak perlu menunggu 72 jam jika demam saat usia >= 6 bulan (suhu >= 40C)
Tampak lesu sekali/tidur terus menerus (lethargic), sakit kepala hebat, sesak nafas dan gelisah, kaku kuduk leher, ada kejang demam, tidak mau minum/dehidrasi, menangis terus menerus tidak dapat ditenangkan



Muntah & diare, merupakan cara tubuh untuk membuang zat zat beracun di perut.  Ciri diare: buang air besar lebih sering dg konsistensi tinja cair. Tinja yg normal bentuknya adalah seperti pisang. Mulas pada diare adalah krn kontraksi usus yg lebih cepat akibatnya cairan dr sari makanan tdk sempat diserap di usus. Tidak perlu memberikan obat anti muntah atau obat utk memampatkan diare


Penyebab diare:
Infeksi di usus oleh mikroorganisme patogen (umumnya oleh virus), keracunan makanan, konsumsi obat2an (misal antibiotik yg tidak bijak shg mengganggu keseimbangan bakteri di usus), gangguan proses pencernaan, alergi bahan makanan (misal susu/intoleransi laktosa)
Yang perlu diwaspadai & diatasi bukan mencretnya tetapi dehidrasinya (BAK normal adalah setiap 4-6 jam sekali), dgn cara memberi asupan cairan yg cukup (oralit).

πŸŽ€Tips pemberian oralit:
♡ 1 sachet dicairkan dg 200ml air matang, jgn terlalu pekat krn menyebabkan mual.
♡ jika muntah, berikan cairan oralit dgn sendok makan setiap 1-2 menit
♡Pedomannya setiap 10 kg BB butuh 100 ml oralit, 1 sdm adalah 15ml

Kapan harus waspada dan segera ke dokter/RS?
Diare > 1 minggu
Ada darah di tinja
Muntah sgt sering
Demam tinggi (lihat ttg demam di bagian sebelumnya)
Sangat lemah
Dehidrasi dg ciri2: BAK berkurang, tidak ada air mata saat menangis, mata/ubun2/perut cekung, tidak mau minum, mulut kering, terlihat kehausan, bila dicubit kulit tidak cepat kembali, mengantuk dan tidak responsif



Penyebab tersering penyakit dengan gejala batuk, pilek, muntah & diare tanpa darahk adalah VIRUS

 Bakteri  VS Virus

Jika diumpamakan tubuh kita ini sebesar benua eropa, maka bakteri itu besarnya seperti sebuah bis & virus sebesar bola sepak.
Jika jumlah manusia di seluruh dunia adalah 7 milliar,  maka jumlah bakteri adalah triliunan.
Tubuh kita memiliki 10 triliun sel tubuh, 90 triliun sel bakteri. 1-3% berat badan anda adalah bakteri, artinya; jika berat badan anda 80 kg maka +/- 2 kg adalah bakteri.
Sebagian besar bakteri adalah baik.

Tugas bakteri baik di alam a.l:
*membersihkan polusi
*menghancurkan sampah
*melindungi tanaman dari jamur & bakteri jahat
*menyediakan zat gizi untuk tanaman

Bakteri baik dalam tubuh kita a.l ada pada hidung, tenggorokan, usus besar, mulut, kulit, vagina & saluran kencing.
Fungsi bakteri baik di saluran cerna:
*mengubah makanan mjd zat gizi
* membuat vit K & vit B
*menjaga usus tetap sehat
*menjadikan BAB lancar
*melindungi tubuh dari bakteri jahat

Bayi baru lahir tdk punya bakteri di dalam ususnya, sehingga perlu dilakukan Inisiasi Menyusui Dini agar bakteri normal di sekitar payudara ibu dapat masuk ke saluran cerna bayi.

Ada sejumlah kecil bakteri jahat yg membuat kita sakit Disentri, Typhus, & TBC.
Proses terjadinya penyakit dimulai dari masuknya bakteri ke dalam tubuh & mulai memperbanyak diri. Tidak semua orang yg terinfeksi akan mengalami sakit. Seseorang mjd sakit ketika bakteri lolos dari sistem pertahanan tubuh & menyebabkan kerusakan setempat & umum.
Tanda terjadinya infeksi adalah demam, bila seseorang menderita sakit tertentu tapi tdk disertai demam, bisa jadi penyebabnya adalah faktor lingkungan (alergi)

Bakteri adalah makhluk hidup, sedangkan virus adalah parasit (bkn makhluk hidup) yg menumpang hidup di sel hidup, sehingga hanya bakteri yg bisa diatasi dengan antibiotik sedangkan virus hanya bisa diatasi oleh sel positif yg dihasilkan oleh imunitas.

Contoh penyakit yg bisa diobati dengan AB:
Infeksi saluran kemih, bisul, strep throat (radang tenggorokan oleh bakteri streptococcus), otitis media akut (OMA/infeksi telinga tengah), gangren, beberapa pneumonia, sinusitis, demam tifoid, TBC.
Contoh penyakit yg disebabkan virus: diare tanpa darah, bronkitis akut, influenza, campak, cacar air, AIDS, demam dengue, hepatitis (tdk bisa diatasi dengan AB)
Contoh teknis pemberian AB:
Jika diresepkan 3x1; maka artinya diberikan setiap 8 jam sekali (24 dibagi 3), dst.
Masalah yg timbul dlm penggunaan antibiotik:
*Toksisitas: kerusakan ginjal, kerusakan hati, karena ekskresi AB melalui ginjal & hati
* Interaksi dengan obat lain: dapat mempengaruhi atau dipengaruhi efek obat lain. (Bisa saling melemahkan bisa saling menguatkan). Waspada thd resep obat puyer karena ada kemungkinan tercampur dgn obat lain, jangan pernah mencampur dgn sirup saat memberikan pada anak.
*Reaksi hipersensitivitas:  reaksi anafilaksis, Steven-Johnson Syndrome
* Gangguan kehamilan & janin; pewarnaan gigi (pd penggunaan tetrasiklin), gangguan hati pada wanita hamil.
* Resistensi antibiotik ; muncul bakteri yg super kuat (*Superbug*) yg tidak lagi mampu dilawan dgn AB.

Gejala over penggunaan AB:
- Mulut sering jamuran (shg mengakibatkan sariawan & gangguan mulut) karena saat mengkonsumsi AB bakteri baik dlm mulut ikut terbunuh, padahal dibutuhkan waktu 3 bln agar bakteri baik pulih kembali.
-Sering mengalami diare

Penelitian WHO (2005), 50% resep di faskes primer dan RS di Indonesia mengandung antibiotik.
Survey nasional Depkes RI (2009); AB diresepkan untuk penyakit2 yang disebabkan oleh virus seperti diare & flu.
Riset Kesehatan Dasar Nasional (2013); 86,1% masyarakat menyimpan antibiotik di rumah tanpa resep dokter.

Mengapa resistensi AB sangat berbahaya?
Bakteri yg berbahaya dapat menjadi resisten / kebal thd AB jika AB tdk digunakan dengan bijak.
Konsekuensi individu adalah AB tdk lagi mempan, sehingga sakit mjd lebih berat, lebih lama, resiko toksisitas, resiko kematian, biaya yg dikeluarkan semakin mahal karena dosisnya harus ditingkatkan.
Konsekuensi komunitas: jenis bakteri resisten menginfeksi masyarakat, tidak ada AB yg bekerja bahkan pada penderita yg baru pertama kalinya diberi AB.
Ditemukan bahwa residu AB pada binatang dapat menginfeksi manusia, padahal saat ini AB secara massal digunakan pada industri peternakan.

Pada penelitian yg dilakukan Zulfiqar Bhutta yg dipresentasikan di ReAct Conference, September 2010; telah terjadi Sepsis (infeksi berat di seluruh tubuh) pada bayi baru lahir di 5 negara Asia Selatan (India, Pakistan, Bangladesh, Nepal, Afghanistan). 1 anak meninggal dlm 5 menit karena AB yg diberikan tidak efektif akibat bakteri yg resisten.

Pengembangan 1 jenis AB baru membutuhkan waktu 10-15 tahun, sedang berdasarkan pengamatan resistensi AB dapat terbentuk 2 tahun setelah jenis AB tertentu digunakan. Umat manusia akan menghadapi post-antibiotic era atau kembali ke zama pra antiobiotik saat antibiotik belum ditemukan dan terjadi peningkatan kematian karena penyakit infeksi.

Penggunaan antibiotik secara rasional (rational use) pun tetap beresiko menimbulkan resistensi, lebih2 jika misuse, overuse, or underuse. Resistensi AB merupakan masalah kita bersama, maka;
* Ubah pandangan bahwa AB mampu mengatasi semua penyakit infeksi
* Belajar & cari informasi dari sumber yg terpercaya
* Gunakan AB sesuai petunjuk (guidelines)
* Jangan gunakan AB untuk batuk pilek, muntah & diare tanpa darah
* Sadari bahwa fungsi AB adalah utk mengOBATI infeksi bakteri, bukan menCEGAH

BE SMARTER
¤ Tanyakan pada dokter diagnosis dalam bahasa medisnya (sehingga memudahkan utk pencarian referensi, second opinion atau googling)
Second opinion adalah hak pasien!
¤ Belajar & cari info dari sumber yg terpercaya
¤ Pemberdayaan pasien turut mengurangi kemungkinan pengobatan yg tidak mengutamakan keselamatan pasien.
Saat memeriksakan diri ke dokter yg perlu ditanyakan adalah:
1. Apa diagnosisnya dlm bahasa medis?
2. Apa yg harus saya lakukan?
3. Kapan saya harus khawatir?

😊Diresume oleh:
Umi Salihah, Sun Asih

πŸ”ŽBeberapa situs informasi kesehatan:
Www.drugs.com
Www.milissehat.web.I'd
Www.idai.go.id
Www.kidshealth.org
Www.aap.org
Www.mayoclinic.com
Www.cdc.gov
Www.aafp.org


πŸ›‘πŸŒ‘πŸ’ŠπŸ’‰πŸ›‘πŸŒ‘πŸ’Š

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

tinggalkan komentarmu disini, maka aku akan berkunjung ke tempatmu... ^o^

Picture

Picture