Adab Menuntut Ilmu NHW #1

Bismillahirrahmaanirrahiim..

Alhamdulillah, Tabarakallahu ta'ala

Masyaa Allah, Nice Home Work (NHW) yang pertama ini bikin saya deg-deg ser πŸ˜† Seperti uji nyali dan semacam naik roll coaster (edeh kayak pernah aja naik roll coaster 😝). Pelan-pelan dan berulang-ulang saya membaca masing-masing pertanyaan dari tugas materi pertama bertema 'Adab Menuntut Ilmu'. Saya rasa jawaban yang akan saya jawab menjadi penentu dan pemandu tujuan hidup kelak.

Dulu sebelum menikah saya membuat beberapa target agar saya lebih fokus. Alhamdulillah beberapa telah terlaksana, sisanya terseret-seret karena hilang fokus dan sibuk dengan kegiatan mengajar di sekolah. Semoga dengan adanya NHW ini menjadikan saya kembali lebih fokus menjalani tujuan hidup saya.

Screenshoot Nice Homework dari Grup WA Matrikulasi IIP Batch5


❤ Satu Jurusan Ilmu yang Ingin dan Akan Saya Tekuni di Universitas Kehidupan
Untuk pertanyaan pertama, agak susah juga menentukannya, karena di minta satu jurusan ilmu di universitas kehidupan. Padahal ada beberapa kegiatan yang ingin saya lakukan, seperti belajar tahsin lagi, berbisnis dari rumah, belajar masak (saya gak pandai masak πŸ˜†), crafting,  berkebun, dan banyak lagi. Tapi saya harus membuat prioritas untuk hidup saya yang mana hasilnya bermanfaat buat saya dan keluarga saya, dan semoga untuk orang lain.

Penting untuk saya saat ini belajar ilmu parenting. Ini berdasarkan pada pengalaman saya ketika mengajar di PAUD yaitu di PG/TK PAS Aulaadul Yamin Pontianak. Meski hanya sempat mengajar satu setengah tahun tapi saya mendapat kenangan mengajar yang menyenangkan. Saya belajar dari polosnya anak-anak, bermacam tingkah polah lucu mereka, dan fitrah mereka sebagai manusia pencari ilmu. Belajar banyak hal dari pembina sekolah, kepala sekolah dan bunda-bunda lainnya yang ikut mengajar untuk menjadi pribadi yang baik. Kenangan di awal lahirnya sekolah baru yang kemudian menjadi sekolah yang mengayomi banyak anak santri. Meski kemudian setelah melahirkan saya memutuskan untuk resign dari sekolah karena memilih mengasuh anak saya, Shofi, sendirian bersama suami. Memilih menjadi ibu rumah tangga. Dimana saya harus menyimpan rapi ijazah S1 saya di dalam lemari. Tapi saya menikmati peran ibu rumah tangga dengan segala keriwehannya.

Sebelumnya menikah saya juga pernah mengajar mengaji di Masjid Munzalan Mubarakan Ampera Pontianak. Setiap sebelum maghrib saya pergi ke masjid dan ikut sholat berjama'ah bersama anak-anak sekitaran masjid, yang kemudian setelah sholat satu per satu anak-anak ini saya ajarkan mengaji dan bersama-sama menghafal ayat Al Qur'an dengan metode One Day One Ayat. Meski sebentar tapi kegiatan selepas maghrib ini membuat hati saya senang.

Membangun keinginan anak-anak untuk mau menghafal Al Qur'an susah susah gampang, kadang harus saya iming-imingi mereka dengan hadiah berupa coklat atau pernak pernik sekolah jika dalam seminggu bisa hafal beberapa ayat. Kadang tak segan saya antarkan beberapa anak yang jalan ke rumahnya rada gelap tidak ada lampu jalan. Memang keadaan jalan gelap membuat riskan. Jangankan mereka saya sendiri saja takut lewat di jalan yang gelap apatah lagi mereka yang masih kecil-kecil. Ini sebagai bentuk rasa peduli ke mereka sehingga mereka pun tidak segan dengan saya.

Dari sedikitnya pengalaman ini saya menyadari bahwa ilmu parenting tidak bisa sebentar saja mempelajarinya, tapi menjalaninya seumur hidup. Setelah dipikir-pikir, ilmu parenting tidak hanya sekedar ilmu mengasuh anak tapi juga mencakup banyak hal, termasuk beberapa kegiatan yang saya sebutkan sebelumnya dapat saya lakukan juga untuk kemudian saya ajarkan kepada anak-anak saya.

❤ Alasan Menekuni Ilmu Parenting
"Al-ummu madrasatul ula’, iza a’dadtaha a’dadta sya’ban thayyibal a’raq". Sebuah syair Arab yang artinya ibu adalah sekolah utama, bila engkau mempersiapkannya, maka engkau telah mempersiapkan generasi terbaik. Sebuah kalimat syair yang menjadi alasan terkuat saya untuk menjadi seorang ibu yang shalehah. Dari saya dan Abinyalah seharusnya anak-anak belajar tentang agama dan kehidupan. Menjadi orang tua memang sudah menjadi kewajiban memberi pengajaran aqidah, akhlak dan ilmu pengetahuan. Dan haknya anak-anak untuk mendapatkan itu. Hal ini tidak bisa saya pindah tangankan ke orang lain. Maka dari itu penting untuk saya belajar lagi dan membentengi anak-anak dari pengaruh negatif baik perilaku maupun pemikiran dari luar yang tidak sesuai dengan Al Qur'an dan Sunnah. Membersamai tumbuh kembang anak menjadi anak sholeh dan sholehah yang akan mengemban tugas menjadi khalifah di bumi Allah.

❤ Perencanaan Strategi Menuntut Ilmu Parenting
Berkenaan dengan strategi saya dalam mendalami ilmu parenting, saya harus memperbanyak membaca baik dari buku, artikel di medsos dan menonton video-video berkaitan dengan ilmu parenting. Berusaha mengikuti seminar-seminar parenting yang diadakan. Mengikuti kulwap-kulwap parenting dari grup-grup whatsapp yang saya ikuti.

Saya juga akan mulai menerapkan homeschooling ke anak-anak saya sebagai penerapan dari ilmu parenting. Saya sudah mengumpulkan beberapa materi homeschooling, kurikulum dan paramater perkembangan anak dari umur 0 bulan hingga 5 tahun. Untuk perlengkapan dan perangkat penunjang belajar tidak mesti beli yang mahal-mahal, tapi cukup menggunakan yang ada di sekitar.

Suami selama ini cukup membantu dalam pengasuhan anak-anak apabila beliau tidak sedang dinas keluar kota. Saya selalu berusaha sounding ke suami untuk bermain dengan anak-anaknya mempererat bonding ayah dan anak-anak. Dan Alhamdulillah suami pun selalu mendukung kegiatan yang saya lakukan selama itu kegiatan yang positif. Komunikasi antar suami istri yang harus lebih direkatkan lagi, terutama saat quality time bersama anak-anak sebisa mungkin tanpa gadget.

Kegiatan-kegiatan belajar seperti memasak, crafting, berkebun, berbisnis, belajar tahsin dan sederet kegiatan lainnya tetap bisa saya lakukan sembari mempelajari ilmu parenting ini.

❤ Berkaitan dengan adab menuntut ilmu, perubahan sikap apa saja yang saya perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut?
Satu hal yang menjadi hal yang cukup merisaukan hati saya yaitu masalah pengendalian emosi. Saya sering terlepas marah pada Kak Shofi jika ia melakukan hal yang tidak saya sukai. Padahal saya sangat tau anak yang tumbuh dengan ibu yang pemarah ia akan menjadi anak yang tidak percaya diri atau lebih parahnya bahkan kelak bila ia dewasa menjadi anak yang suka membully anak lainnya. Na'udzubillahimindzalik.

Maka dari itu saya berusaha menanamkan pada diri saya, saya harus bersyukur mendapat anak yang sempurna, tidak banyak orang yang bisa segera mendapatkan anak setelah menikah. Saya harus bersyukur punya suami yang selalu mendukung saya. Inilah saatnya saya memperbaiki komunikasi dengan suami dan memperkuat bonding saya dengan anak-anak.

Yang paling utama harus saya lakukan adalah meminta maaf dan menyenangkan orang tua. Berhubung kedua orang tua sudah meninggal dan saya hanya bisa mengirim doa maka kedua mertua saya adalah orang tua yang harus saya hormati setelah suami, maka saya selalu mendoakan yang terbaik untuk kedua mertua, berusaha menyenangkan hati mereka, sering-sering menelpon dan menanyakan kabar mereka.  Kemudian saya berusaha selalu memaafkan diri sendiri dan orang lain. Sering meminta maaf pada suami karena ridho suami sumber keberkahan hidup istri, memperbaiki ibadah-ibadah dan sering dzikrullah serta menjaga jalinan silaturahim dengan kerabat dan teman-teman. Ikhlas untuk semua yang terjadi pada kehidupan saya. Berterima kasih kepada siapa pun, sekecil apapun pemberian ataupun pertolongan yang diberikan. Yang terpenting adalah mencari keridhoan Allah atas apa yang saya lakukan.



Semoga dengan adanya NHW ini lebih memperjelas langkah saya untuk menjadi istri dan ibu yang bisa membawa keluarga ke jannah-Nya. Banyak jalan menuju surga Allah, tapi pastikan langkah itu sesuai dengan koridor Al Qur'an dan as-Sunnah.

#nicehomework #adabmenuntutilmu #writingfornation #menulisasik #metodeROIS #pesantrenbundasholehah

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Devil's Cake yang Nyasar

Bismillah..

Cakeny chocolate lovers... Love it so much.. ❤❤❤

Sudah lama pengen cake ini, tp maju mundur mau pesen.. Dan ada cerita lucu saat cakenya datang eh dijemput.. πŸ˜…



Pesanny utk hari sabtu, karna pas suami jg pulang dr dinas. Minta diantar pagi dan kalo bisa dianterin, ownerny nyanggupin. Akhirnya dianterin cakeny jam 10an sm suami owner sekalian jemput anakny, tp sampe jam 10an lewat kok gak dateng2 cakeny. Hati sudah harap2 cemas. Eh, bibi yg kerja di rumah tetangga sebelah ngetok pintu, nanyain apa sy ad mesen cake, sy bilang iya ada. masih pasang tampang bingung dan gak loading. Kok bibiny bisa tau sy mesen cake? πŸ˜…πŸ˜… Ternyata.. Cakeny nyasar ke rumah tetangga sebelah πŸ˜‚πŸ˜‚

Ya wes lah sy ke rumah sebelah ngambil cake.. No.rumah kami memang mirip, no rumah tetangga 9, kalo sy 9A. Dan nama anakny aulia, klo sy chyntia, jd mungkin krna ujung nama pas disebut rada2 mirip, dan entah gimana pas cakeny dianter kebetulan si anak gak dirumah, sm si ibu tetangga ngira itu cake pesenan anakny, jd dibayarin aja sm beliau.. 😰

Nah pas anakny dah pulang baru tau itu bukan pesenan anakny, mw nelpon ke owner cake, tp gak nyambung2, jd ngira2 siapa yg mesen cakeny.. Kurang lebih gitu deh kronologi cerita cake nyasar dr ibu tetangga.. πŸ˜…

Kemudian sy ganti uangny si ibu tetangga dan bawa cake pulang. Sampe dirumah sy kasi tau sm yg buat devil's cake, cakeny td nyasar. Dari chatt itu akhirny ketahuanlah yg salah siapa, yg salah pak tukang yg lagi ngecat pagar dirumah tetangga td. Ditanyain ini bener no.9A, iya bener kt si pak Tukang.. Ya elaahh pak pak.. πŸ˜‚πŸ˜‚ gimana gak nyasar jadinya itu cake.

Cakeny nyoklat banget, buat pencinta cokelat ini recomend banget dinikmatin bersama keluarga. Gak mesti ada perayaan untuk nikmatin cake cokelat kan 😍😍 Jazakillah khayran ya ummu lutfi @lutfis_cake 😘😘



*Sebelum di foto, cakenya udah diuwel2 sm shofi 😰

#30haribercerita #30hbc1807 #ceritanyagaksetiaphari #passempetaja #menulisasik #devilscake #chocolatelovers

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pontianak di Guyur Hujan

Bismillah

Pontianak diguyur hujan sejak kemarin malam, gak berhenti-henti. Tengah malam apalagi, lebat sekali. Alhamdulillah karena Allah masih memberi hujan, lalu berdoalah sy "Allahumma Shoyyiban naafi'an". Sembari mengucap istighfar berulang-ulang. Tapi dalam hati-hati sungguh was-was hati ini.

Hujan masih gak ada tanda mau berhenti. Subuh hari bangun, cek parit dibelakang rumah airny sudah naik. Cek lagi jam 7 pagi, air sudah nunggu mau masuk ke pelataran belakang. Buru-buru sy angkut segala barang-barang perkakas dan teman-temannya ke tempat yg lebih tinggi dan aman. Sembari terus berdoa agar hujan cepat berhenti.



Biasanya saat hujan adalah saatnya leyeh-leyeh sedap. Menikmati camilan dan minuman hangat. Tapi, kali ini gak bisa. Sy bolak balik ke belakang rumah ngecek ketinggian air. Sy parno, krna tahun kemarin di hari yg sama saat Pilkada Gubernur DKI Jakarta, Pontianak seluruhnya di guyur hujan. Rumah banjir sebanjirnya. Banyak barang-barang yang hancur basah. Terpaksa ngungsi ke rumah kakak sy di gang sebelah yg gak kena banjir. Waktu itu lagi mabok2nya di awal kehamilan trimester pertama. Tapi maboknya ditahan2, mau gak mau ikutan ngeberesin rumah yg berantakan, springbed berhari2 baru kering dijemur diluar dgn panas matahari yg malu2 meong, duhai gemesnya.

Alhamdulillah malam ini hujan sudah reda, meski kadang ia masih datang dan pergi sesuka hatinya. Air dibelakang rumah pun mulai surut. Tapi hati masih tetap was-was takut tetiba hujan lebat lagi.

#30haribercerita #30haribercerita2018 #30hbc1805 #menulisasik #writingfornation #W4N #pesantrenbundasholehah #metoderois

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Shofi dan Jilbabnya

Bismillah

Sore tadi shofi dijemput kakak sepupunya kak tisya, mamak rindu kata kak tisya. Hampir 2 minggu shofi gak main ke rumah mamaknya. Buru-buru si kakak sy mandikan. Untungnya sudah sy siapkan air hangat untuk mandinya.

Akhir-akhir ini shofi susah banget disuruh mandi, diskusinya panjang bahkan berakhir tangis kencang si kakak.. Ini karna kak shofi gak suka dimandikan pake air dingin, maunya pake air hangat. Maksud hati mau membiasakan ia supaya biasa dgn air dingin sekalian hemat gas juga πŸ˜†. Tapi anaknya gak mau kompromi πŸ˜“ Akhirnya sudah dua hari ini saya mandikan dgn air hangat. Ya wes lah, sementara ummik ngalah dulu 😌

Setelah mandi dan berpakaian, kak shofi lgsg diajak kakak sepupunya pergi. Eh, ada yg kelupaan. Susunya. Ntar kasian kak tisya bolak balik ngambil susu shofi, meski rumah deketan. Kebiasaan setiap shofi ke rumah mamak harus dibekalkan susu botol. Soalnya ada kak wawa n falish yg beda setaun aja dgn shofi, yg sama2 masih nyusu botol. Satu minta susu semua mau jg πŸ˜„

Sembari memasukkan bubuk susu ke dalam botol, sy mendengar shofi masuk ke kamar, kakak sepupunya ngikutin. Oalah dia ternyata ngambil jilbabnya yg berwarna hitam, dan memakainya sendiri.

Masyaa Allah, kata kakak sepupunya. Sy mengucapkan hamdalah dalam hati. Padahal, biasanya krna terburu-buru dan males nyari jilbab shofi sy lgsg mengajakny keluar, tp dia maksa utk pakai jilbab dulu setiap mau keluar rumah dan sibuk mencari jilbabnya di lemari.

Shofi umur 2 bulan

Memang sejak masih umur 2 bulan sudah sy biasakan shofi pake jilbab setiap keluar rumah. Awalny karna diberi hadiah oleh seorang kakak yg baik hatinya sbg hadiah kelahiran shofi. Jilbab pertamanya berwarna merah. Alhamdulillah saat bepergian keluar itu shofi jarang sekali melepas jilbabnya, kecuali saat ia kegerahan maka ia melepasnya.

Barakallah ya nak, semoga kak shofi selalu ingat untuk menutup aurat hingga nanti shofi dewasa 😘


#30haribercerita #30haribercerita2018 #30hbc1804 #menulisasik #writingfornation #W4N #pesantrenbundasholehah #metoderois #menulisdenganhati

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tak Apa-apa, Nanti Bisa Belajar

Bismillah

Hampir semua perempuan yang mau nikah dan 'kebetulan' gak bisa masak, pasti dibilangin sama calon suami "tak apa-apa, nanti bisa belajar". Ya kalo si calon suami gak keberatan ya 😁 Begitupun saya, waktu ta'aruf calon suami ngomongnya seperti itu.

Waktu pertemuan pertama ta'aruf, kakak saya yg jadi juru bicaranya. Saya lebih banyak diamnya, malu-malu meong gitulah πŸ˜… Dalam proses ta'aruf itu salah satunya kakak saya ngasi tau ke suami, yg waktu itu masih calon, kekurangan saya salah satunya gak bisa masak 😰. Sebenarnya bukan gak bisa, tapi saya malas masak πŸ˜‚ Saya lebih suka bagian icip-icip makannya 😝



Setelah nikah, mau gak mau harus belajar masak, karna udah jadi tugas tak tertulis menjadi istri. Walaupun bahkan sampai skrg syndrom gak suka dapur masih ada, tapi demi suami agar tetep sayang sm istrinya ini, tiap pulang dinas panjang sy bela-belain masak di dapur dgn segala keriwehannya, apalagi sekarang udah punya dua anak, jadi kejar-kejaran. Tunggu si adek tidur atau lagi anteng baru bisa beberes didapur. Kalo kakak sih kadang ikut berantakin dapur, emak cuma bisa ngurut dada πŸ˜…

Alhamdulillah selama nikah suami gak pernah komplain sama hasil masakan. Kalo syndrom malas masak saya dateng beliau langsung ngajakin makan keluar atau nawarin beli dari luar. Peluk cium buat Abu Ghozi atas pengertiannya selama ini 😘

Dan lucunya sampai sekarang saya masih ngeraba-raba sama nama bumbu masakan. Kadang suka bingung beda jahe ama kencur, beda lada ama ketumbar. Kalau dah ke pasar atau ke warung modal omong doang Mbah, bu, bik, pak mau beli ini, itu, yang onoh. 😁

Apapun itu, memasak, berbisnis, mengaji, bekerja, atau melakukan hobi-hobi yang disukai, setiap saatnya adalah proses perbaikan diri. Awalnya mungkin tak paham, tapi tak apa-apa nanti bisa belajar.

@30haribercerita
#30haribercerita #30haribercerita2018 #30hbc1803 #menulisasik #writingfornation #W4N #pesantrenbundasholehah #metoderois #menulisdenganhati

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Taman Ahmad Yani

Bismillah..

Dulu waktu masih jaman kuliah taman ini hutan yang gelap banget. Ada jalan di samping kampus Teknik yang menghubungkan UNTAN dengan Polnep yg otomatis ngelewatin hutan itu. Sejujurnya dapat dihitung jari berapa kali sy pernah lewat dijalan itu, itu juga ke polnepnya karna mau ke atm BRI yang ada di Polnep. Jangankan di malam hari, saat siang hari pun rada-rada ngeri ngelewatinnya 😰. Selain gelap gulita, jalannya gak ada lampu jalan, terus katanya disitu banyak yang suka mabok-mabok 😱. Katanya orang-orang lho yaa. Bukan kata saya. 😜





Taman yang dulunya kesannya angker sekarang udah keren banget πŸ‘ Taman ini diresmikan bertepatan dengan malam tahun baru 2018 oleh Pak Sutarmidji, walikota Pontianak. Ada perpustakaan digital, arena bermain catur, lapangan basket dan skateboard, terus ada papan informasi berisi info tentang Pontianak. Kalo gak salah ingat ya, ada papan info tentang bangunan n benda bersejarah di Pontianak, makanan khas, sampai para walikota dari yang pernah dan sedang memimpin Kota Pontianak. Terus ada juga Taman Sylva Arboretum Untan, tapi gak sempet maen ke situ.




Buat yang gak bisa jalan-jalan keluar kota, sekarang Pontianak udah banyak taman ramah lingkungan yang aman dan nyaman untuk ngajakin keluarga refreshing. Tapi tetep berhati-hati ya.. Terutama yang bawa anak-anak jangan sampai lepas dari pantauan mata. πŸ˜‡

@30haribercerita
#30haribercerita #30haribercerita2018 #30hbc1802 #menulisasik #writingfornation #W4N #pesantrenbundasholehah #metoderois #menulisdenganhati


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Cerita Akhir dan Awal Tahun Baru

Bismillah..

Akhir tahun 2017 ditutup dengan adek Ghozi demam tinggi sampe 39.5°.😭 Hari sabtu sore, sy bolak balik nanya suami apa dikasi obat dulu atau langsung bawa ke dokter. Sambil ikhtiar badan ghozi saya lumurin sama minyak butbut, berharap panasny turun. Suami nelpon ke RS ABK nanyain DSA yang lg praktek siapa aja, dsa yg biasa nanganin shofi n ghozi baru masuj praktek lg tgl 3 januari, 😱 wah kelamaan nunggunya. DSA yg lain besok baru ada. Aduh, sy udah cemasnya bukan maen. Nanya ke kakak sy, kalo dokter gak ada bawa ke UGD aja, aduh saya takut adek ditusuk lengannya, sy udah parno duluan 😰keinget waktu umur adek ghozi masih 3 hari, karena bilirubin tinggi jd harus rawat inap.

Karena saking paniknya tadi sy baru inget sama grup WA ASix yg sy ikuti, secara di situ banyak emak2 berpengalaman dan admin2nya jg dokter2 yg rajin en sabar banget ngejawab pertanyaan emak2 yg lagi dlm masa mengASIhi anak2nya. Untung pas nanya di grup langsung dijawab sm dokterny, biasanya kudu nunggu dulu dgn sabar antrian pertanyaan yg berjubel banyaknya.

"Bundok, anak sy cowok 3 bulan, demamny baru dr pagi tadi. Turun naik 38°-39°, skrg panasny 39.5° en gak mau turun2. Tapi anakny masih mau diajak ngobrol en bercanda, nyusu masih kenceng, udah di kompres dgn air hangat en dikasi bye bye fever di ketiak, leher, kening n punggung belakang. Tapi panasnya masih gak mau turun-turun 😧.
" bye bye fever gak ngaruh utk nurunin panas anak, hanya bikin nyaman aja" 😰
"Udah dikasi pct?" kata dokter (pct singkatan dr paracetamol).
"Belum bundok".
"Kasi pct cepet utk nurunin panasny, kalo masih panas jg langsung cepet bawa ke dokter ya."
"oh iya, makasih bundok"

Lalu sy pun minta tolong Abu Shofi cepet beliin sanmol yg drop. Sebenernya masih ad sanmol sisa kak Shofi demam beberapa hari sebelumnya. Tapi demi kehigienisan sy beli baru aja. Alhamdulillah, setelah dikasi sanmol, setengah jam kemudian panas dek Ghozi berangsur-angsur turun, bulir-bulir keringat keluar semua. Sambil nunggu panasnya turun itu, sy ajakin ngobrol dek Ghozi minta maaf karna udah teledor jagain adek. Abinya juga ajak ngaji.

Padahal tanggal 31 itu kami udah berencana mau jalan-jalan ke Singkawang, refreshing sekalian pulkam. Udah lama gak pulang. Terakhir pulang waktu hamil dek Ghozi 7 bulan. Tapi ya karna adek baru enakan badannya en kak shofi juga baru sembuh dr demam, ya udahlah jalan-jalan didalam kota aja gak apa. Ndilalah, Pontianak di guyur hujan terus. Alhasil leyeh-leyeh aja dirumah. Hufft.. Ummi butuh liburaann...😩😩😩

Pas hari selasa sore liat dr balik jendela kamar cuaca mendung yg agak cerah, langsung ngajakin abu shofi en anak2 jalan-jalan. Tadinya mau ngajak ke Taman Untan yg baru diresmikan pas malam tahun baru. Suami ngirim foto Taman Untan pas peresmian, bikin sy jd penasaran pengen liat penampakan taman yg dulunya gelap gulita itu sekarang udah bagus banget. Tapi karna uda kesorean jadi akhirnya kami cuma melipir ke Mitra Mart buat beli kebutuhan yg kurang. Pokoknya Ummi mau jalan-jalan πŸ˜…πŸ˜…


Yah namanya kita cuma berencana, Allah yang menentukan, sekecil apapun rencana dan keinginan itu. Ini kak Shofi di foto Abinya, siap-siap mo jalan-jalan.. 😘😘😘😍😍😍

#30HariBercerita
#30HBC1801
#PesantrenBundaSholehah
#menulisdenganhati
#menulisasik
#MetodeRois

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Picture

Picture