NHW#3 Membangun Peradaban Dari Dalam Rumah

Bismillah..

Alhamdulillah tabarakallahu ta’ala..

Qadarullah dalam proses penulisan NHW 3 ini sedikit terkendala. Bermula dari hari senin sore 2 minggu lalu tab saya terjatuh dari kulkas. Kesalahan saya saat meletakkan tab posisinya tidak pas. Saya meletakkannya antara atas kulkas dan pintu kulkas. Saya buru-buru menaruh tab ketika mengambil minum di meja kecil samping kulkas, dan ternyata Kak Shofi tanpa saya sadari membuntuti di belakang tanpa bersuara membuka pintu kulkas dan berakhir tab saya berdebam jatuh ke lantai. Saya hanya melongo mengambil tab dan mengecek kondisi tab. Saya pencet tombol power tab tidak mau hidup, berulang-ulang saya lakukan. Wah, dalam pikiran saya, tamat sudah riwayat tab ini. Malam itu saya pergi ke service center, tab terpaksa menginap. Rabu siang saya ambil kondisi tab sudah agak bagus, ganti IC CPU saja.

Sampai di rumah saya mulai menyicil tugas NHW 3, saya cicil sedikit-sedikit. Seperti biasa saya tidak bisa dengan cepat mengerjakan tugas, karena banyak panggilannya, panggilan shofi yang minta perhatian umminya, panggilan adek Ghozi yang mau menyusu, pup, dll. Belum pekerjaan lainnya yang sudah menuntut untuk dikerjakan.

Hari kamis malam tab masih berfungsi dengan baik. Jumat pagi saya buka tab dengan niat mengecek pesan yang masuk, tab saya mati dipencet tombol power tidak mau menyala. Apakah lagi yang salah kali ini? Siangnya saya lagi bawa tab ke service center. Dan dalam seminggu itu tab saya tidak ada kabar berita. Baru beberapa hari lalu dapat kabar kalau tab tidak bisa dibetulkan lagi, alias mati total. Perasaan saya sedih tentunya, tapi tidak merasa berat juga, karena sebagian data penting sudah saya pindah kan ke eksternal MC.

Selama hampir 2 minggu tab di rawat inap, saya dan suami yang sedang LDM aka long distance married yang biasanya video call via whatssap, terganti dengan hanya bisa mendengar suara suami lewat telpon atau sms. Alhamdulillah, kabar baiknya sekarang tab yang dimuseumkan didalam laci itu terganti dengan handphone baru. Baru kemarin suami ngajak beli handphone baru. Lalu sekarang terburu-buru saya membaca ulang materi ke 3 dan 4. Sudah terbayang-bayang jauh hari saya bakal lembur ngerjain double NHW, huhuhuu.

~ Jatuh cintalah kembali kepada suami anda, buatlah surat cinta yang menjadikan anda memiliki "alasan kuat" bahwa dia layak menjadi ayah bagi anak-anak anda. Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami.
Saya tertawa melihat respon suami saat saya mengirimnya surat cinta via WA. Dia hanya menjawab aamiinn dan senyum.
Kami memang buka tipe pasangan yang romantis. Tapi tetap ada hati yang mulai menghangat lagi dan lagi 😍

~ Lihatlah anak-anak anda, tuliskan potensi kekuatan diri mereka masing-masing.
Alhamdulillah, di usia pernikahan yang ketiga ini saya dan suami sudah Allah amanahkan dua anak yang masyaa Allah sedang lucu-lucunya. Shofiyyah Nailah Yusuf (2 th 4 bulan) anak yang selalu bersemangat, saya sering kewalahan ketika harus menanggapi kekepoan shofi terhadap sesuatu, entah itu binatang, tanaman maupun benda-benda sekitarnya. Shofi termasuk anak kinestetik. Beberapa minggu lalu kami sekeluarga juga saudara-saudara saya pulang kampung ke kampung kelahiran ibunda Rukiah Rahimahullah di Desa Sui Jaga B. Liburan dadakan judulnya. Dan yang menarik dari liburan dadakan sehari itu adalah kejadian yang dialami Shofi. Melihat ekspresi shofi ketika melihat luasnya halaman rumah Moyangnya saya sudah punya firasat bakal terjadi sesuatu yang seru yang akan dialami shofi. Kakinya bergerak berlari riang dengan ekspresi antusias dan bersemangat. Mengejar bebek dan ayam, menabrak dahan-dahan dan pohon mangga tanpa hirau dengan rasa sakitnya, hingga kejadian nyemplung ke parit samping rumah Moyang hingga shofi berlumuran lumpur.



Saat suami bilang shofi nyemplung ke parit samping rumah Moyangnya saya tertawa mendengarnya. “Iya Nak, disini main aja puas-puas, kalo di Pontianak kan gak bisa main keluar puas-puas yaa, banyak motor dan mobil seliweran di gang soalnya”.

Memang kalo dirumah saya tidak bisa membebaskan shofi bermain diluar, karena kondisi lingkungan yang kurang kondusif, kadang kasian juga melihat shofi hanya bisa bermain dirumah, tapi saya dan suami cukup sering membawa Shofi ke taman-taman di sekitaran Pontianak untuk menyalurkan ke antusiasan Shofi.

Selain tipe anak kinestetik Shofi sangat sayang dengan adiknya, sering memeluk adiknya, tapi kadang usil dan gemas juga. Saat adiknya menangis, dan saya masih ada urusan dibelakang shofi selalu berkata, “tunggu sebentar ya adek” dengan nada yang lembut dan membelai adiknya. Saya masih memantau perkembangan shofi lainnya, tapi sejauh ini perkembangannya sesuai dengan umurnya.

Anak kedua saya, Al Ghozi Azzam Sahl Yusuf (4,5 bln) dari bayi terlihat lebih mellow dibanding Shofi ketika bayi. Tapi Ghozi termasuk bayi yang murah senyum, sangat mudah untuk membuatnya tertawa. Karena ghozi belum mpasi masih AsiX saya memfokuskan ke perkembangan motorik kasarnya, melatih genggaman tangannya, menstimulasi Ghozi untuk berguling dan duduk, juga melakukan loud reading agar ia terlatih mendengarkan kata-kata.

Anak adalah titipan Allah, saya dan suami terus menerus belajar. Terutama saya harus berdamai dengan innerchild saya, saya tidak ingin pola asuh yang saya terima dari keluarga saya dulu terulang ke anak-anak saya.

~Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak dan suami, silakan baca kehendak Allah, mengapa anda dihadirkan di tengah-tengah keluarga seperti ini dengan bekal kekuatan potensi yang anda miliki.

Saya tipe introvert yang suka menyendiri dan kurang nyaman di tempat keramaian, tapi tidak berarti saya tidak suka bertemu orang. Saya senang berkenalan dengan orang baru tapi saya juga termasuk orang yang susah untuk langsung percaya dan akrab dengan orang yang baru ditemui.

Saya senang membaca, ini kebiasaan yang ditularkan keluarga saya yang semuanya suka membaca. Begitupun suami mempunyai hobi yang sama. Hal baik ini ingin dan akan saya tularkan ke anak-anak. Sedari Shofi masih bayi saya sudah mengumpulkan buku-buku bacaan. Dan nanti bila kami sudah punya rumah sendiri, saya akan buat perpustakaan mini. Dan saat ini saya menjadi reseller/marketter dari sebuah toko buku online. Rasanya menyenangkan bisa menyalurkan hobi membaca ke orang lain. Saya pun memang berniat mempunyai toko buku nantinya, tapi tidak hanya berisi buku, juga kerajinan tangan lainnya.

Saat ini saya masih belajar menguasai tehnik seni paper quilling. Menyenangkan membuat potongan kertas berwarna warni yang dipilin dan dibentuk menjadi suatu objek. Seni paper quilling ini menurut saya melatih fokus dan membuat saya mengembangkan kreativitas.

Saat ini sejujurnya saya masih mencari-cari hikmah dari segala kekurangan yang ada pada saya dan masa lalu yang tidak menyenangkan yang saya pernah alami. Ini terkait pula dengan proses saya berdamai dengan masa lalu.

Dalam proses saya belajar, saya pun berusaha untuk selalu membersamai proses belajar dan tumbuh kembang anak-anak dengan ilmu. Karena tentunya anak-anak ingin merasa aman dan nyaman bersama ibunya. Saya harus percaya diri bahwa saya bisa menjadi Ibu yang profesional untuk mereka.


Suami sangat mendukung apapun yang saya lalukan. Tidak pernah membatasi gerak saya. Selalu pengertian dengan kondisi yang saya hadapi. Jarang sekali menuntut istri harus begini dan begitu. Malah kadang harus saya yang memancing obrolan agar tau keinginan suami seperti apa. Saya pun berusaha mendukung apapun yang suami lakukan baik dalam hal pekerjaan, minat dan hobinya. Dalam hal pekerjaan saya hanya meminta agar apa yang ia kerjakan itu semuanya harus mencari keberkahan dan ridho dari Allah.

~ Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?
Akhir bulan Maret nanti saya dan anak-anak akan menyusul suami ke Ketapang. Dalam proses pindahan rumah ini banyak hal yang saya persiapkan. Kami juga sudah membuat sedikit perencanaan akan bagaimana tinggal disana. Pindahnya suami bekerja ke Ketapang sebenarnya jauh dari harapannya. Beliau sendiri ingin pulang ke tanah kelahirannya di Banjarmasin untuk menunaikan niatnya merawat orang tua sendiri, apalagi anak laki-laki lebih utama untuk merawat orang tua. Qadarullah, Allah sudah menentukan takdir lain. Saya menenangkan suami, Allah tentu ada maksud untuk keluarga kami akhirnya tinggal disana.

Berhubung ketika suami harus pindah kerja saya sedang hamil 7 bulan, saya memutuskan untuk tinggal dulu disini, khawatir jika melahirkan disana tidak ada keluarga dekat yang mendampingi. Meski dengan kondisi hamil tua dan mengasuh anak 1,5th yang sedang dalam fase aktif, saya harus rela LDM dengan suami. Akhir Maret nanti dirasa waktu yang pas untuk saya dan anak-anak pindah ikut abinya. Saya cukup bersemangat untuk proses kepindahan ini. Banyak hal yang saya tanyakan ke suami seperti apa kota Ketapang itu. Maklum seumur-umur cuma pergi antara Singkawang-Pontianak-Sambas, paling jauh ke Jawa Timur, ke Gontor.

Tentu banyak harapan kami di kota itu. Semoga harapan-harapan itu berbuah baik nantinya.
❤💙💚💛💜



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Menjadi Ibu Profesional, Kebanggaan Keluarga

Bismillah..
Apa kabar NHW 1 kemarin? Sedang proses dijalankan secara bertahap, pelan tapi pasti in syaa Allah dam semoga saya bisa istiqomah menjalankannya. Kendalanya kalo saya mulai tersandung sedikit kerikil dan merasa tidak bisa melalui dan mengerjakannya, makan terbitlah rasa malas.. Malasnya pake lama lagi.. Hadehh.. 😰 Maka dari itu saya bener-bener butuh support dari suami dan anak-anak. Karena merekalah yang sehari-hari mendampingi saya.

Sudah 2 minggu matrikulasi IIP berjalan, sekarang bertemu lagi dengan Nice Home Work kedua, Yeeeyyy🎉.  Sebenarnya gak “Yeeeyyy🎉” juga sih. Tugas NHW 2 bikin saya mikiirrr banget. Loh kenapa? Yah itu berarti saya harus bikin life map saya sebulan, 3 bulan, 6 bulan dan setahun ke depan. Ini langkah konkrit dari strategi yang saya paparkan sebelumnya di NHW 1, yang mana tidak hanya saya sebagai individual tapi juga  sebagai istri dan ibu.


Tugas kali ini merangkul suami sebagai supporter pertama. Menanyai pendapat beliau bagaimana perubahan yang saya bisa lakukan untuk membuat dia lebih bahagia. Setiap mau diskusi sama suami sering banget terpotong dan tidak selesai, ini karena kak Shofi iri melihat ummi abinya ngobrol mesra. Bermacam tingkah Shofi mencari perhatian kami. Akhirnya diskusi sudah kayak sinetron stripping, pake acara bersambung. Akhirnya jumat siang selesai tugas saya mewawancarai suami. Pas juga di siang itu Kak Shofi kedatangan abang sepupunya dan ia fokus main sama abang sepupunya itu, jadi kesempatan saya dan suami untuk berbincang. Sebagian suami yang bikin pake note, sisanya saya yang menambahkan.

Kalau kak Shofi (2 th 3 bln) dan dek Ghozi (4 bulan) belum bisa untuk saya mintai pendapat. Tapi mengingat dulu sempat mengajar, setiap 2 kali dalam seminggu kami guru-guru harus mengisi lembar kerja harian dimana kami membuat bahan ajar untuk indikator perkembangan santri dari perkembangan spiritual hingga kemandirian santri. Untuk memudahkan saya akan membuat checklist ini dengan tabel dalam rentang waktu 3 bulan agar saya lebih istiqomah menjalankannya. Setelah 3 bulan terlewati saya akan mengevaluasi mana yang sudah istiqomah saya jalankan, mana yang belum. Nah yang belum nanti akan saya masukkan lagi dalam checklist yang baru, dan mana indikator yang sekiranya perlu untuk ditambahi.

Ada beberapa kegagalan yang saya lakukan ketika mengasuh Shofi, berhubung waktu itu masih jadi ibu baru banyak bingungnya dan ilmu pun cetek bangek. Sekarang masih sih. Jadi untuk Ghozi saya usahakan tidak terulang lagi.

Ada banyak hal yang perlu saya perbaiki. Dalam ini ada 3 hal, meliputi perubahan untuk diri sendiri, hubungan saya kepada Allah dan hubungan saya kepada manusia lainnya. Lebih jelasnya bisa dilihat di tabel yang saya buat ini.

 




Alhamdulillah, Nice Home Work 2 sudah saya kerjakan. Saya cicil satu persatu. Karena kalau sekaligus mengerjakannya agak susah, kadang terlupa indikator seperti apa yang mesti saya buat. Belum lagi ada Shofi dan Ghozi yang cemburu bila saya memegang gadget sering membuyarkan konsentrasi ketika menulis.

Semoga saya dapat istiqomah menjalankan tugas ini, tanpa nanti tanpa tapi.

Wassalam.. ❤❤❤


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Adab Menuntut Ilmu NHW #1

Bismillahirrahmaanirrahiim..

Alhamdulillah, Tabarakallahu ta'ala

Masyaa Allah, Nice Home Work (NHW) yang pertama ini bikin saya deg-deg ser 😆 Seperti uji nyali dan semacam naik roll coaster (edeh kayak pernah aja naik roll coaster 😝). Pelan-pelan dan berulang-ulang saya membaca masing-masing pertanyaan dari tugas materi pertama bertema 'Adab Menuntut Ilmu'. Saya rasa jawaban yang akan saya jawab menjadi penentu dan pemandu tujuan hidup kelak.

Dulu sebelum menikah saya membuat beberapa target agar saya lebih fokus. Alhamdulillah beberapa telah terlaksana, sisanya terseret-seret karena hilang fokus dan sibuk dengan kegiatan mengajar di sekolah. Semoga dengan adanya NHW ini menjadikan saya kembali lebih fokus menjalani tujuan hidup saya.

Screenshoot Nice Homework dari Grup WA Matrikulasi IIP Batch5


❤ Satu Jurusan Ilmu yang Ingin dan Akan Saya Tekuni di Universitas Kehidupan
Untuk pertanyaan pertama, agak susah juga menentukannya, karena di minta satu jurusan ilmu di universitas kehidupan. Padahal ada beberapa kegiatan yang ingin saya lakukan, seperti belajar tahsin lagi, berbisnis dari rumah, belajar masak (saya gak pandai masak 😆), crafting,  berkebun, dan banyak lagi. Tapi saya harus membuat prioritas untuk hidup saya yang mana hasilnya bermanfaat buat saya dan keluarga saya, dan semoga untuk orang lain.

Penting untuk saya saat ini belajar ilmu parenting. Ini berdasarkan pada pengalaman saya ketika mengajar di PAUD yaitu di PG/TK PAS Aulaadul Yamin Pontianak. Meski hanya sempat mengajar satu setengah tahun tapi saya mendapat kenangan mengajar yang menyenangkan. Saya belajar dari polosnya anak-anak, bermacam tingkah polah lucu mereka, dan fitrah mereka sebagai manusia pencari ilmu. Belajar banyak hal dari pembina sekolah, kepala sekolah dan bunda-bunda lainnya yang ikut mengajar untuk menjadi pribadi yang baik. Kenangan di awal lahirnya sekolah baru yang kemudian menjadi sekolah yang mengayomi banyak anak santri. Meski kemudian setelah melahirkan saya memutuskan untuk resign dari sekolah karena memilih mengasuh anak saya, Shofi, sendirian bersama suami. Memilih menjadi ibu rumah tangga. Dimana saya harus menyimpan rapi ijazah S1 saya di dalam lemari. Tapi saya menikmati peran ibu rumah tangga dengan segala keriwehannya.

Sebelumnya menikah saya juga pernah mengajar mengaji di Masjid Munzalan Mubarakan Ampera Pontianak. Setiap sebelum maghrib saya pergi ke masjid dan ikut sholat berjama'ah bersama anak-anak sekitaran masjid, yang kemudian setelah sholat satu per satu anak-anak ini saya ajarkan mengaji dan bersama-sama menghafal ayat Al Qur'an dengan metode One Day One Ayat. Meski sebentar tapi kegiatan selepas maghrib ini membuat hati saya senang.

Membangun keinginan anak-anak untuk mau menghafal Al Qur'an susah susah gampang, kadang harus saya iming-imingi mereka dengan hadiah berupa coklat atau pernak pernik sekolah jika dalam seminggu bisa hafal beberapa ayat. Kadang tak segan saya antarkan beberapa anak yang jalan ke rumahnya rada gelap tidak ada lampu jalan. Memang keadaan jalan gelap membuat riskan. Jangankan mereka saya sendiri saja takut lewat di jalan yang gelap apatah lagi mereka yang masih kecil-kecil. Ini sebagai bentuk rasa peduli ke mereka sehingga mereka pun tidak segan dengan saya.

Dari sedikitnya pengalaman ini saya menyadari bahwa ilmu parenting tidak bisa sebentar saja mempelajarinya, tapi menjalaninya seumur hidup. Setelah dipikir-pikir, ilmu parenting tidak hanya sekedar ilmu mengasuh anak tapi juga mencakup banyak hal, termasuk beberapa kegiatan yang saya sebutkan sebelumnya dapat saya lakukan juga untuk kemudian saya ajarkan kepada anak-anak saya.

❤ Alasan Menekuni Ilmu Parenting
"Al-ummu madrasatul ula’, iza a’dadtaha a’dadta sya’ban thayyibal a’raq". Sebuah syair Arab yang artinya ibu adalah sekolah utama, bila engkau mempersiapkannya, maka engkau telah mempersiapkan generasi terbaik. Sebuah kalimat syair yang menjadi alasan terkuat saya untuk menjadi seorang ibu yang shalehah. Dari saya dan Abinyalah seharusnya anak-anak belajar tentang agama dan kehidupan. Menjadi orang tua memang sudah menjadi kewajiban memberi pengajaran aqidah, akhlak dan ilmu pengetahuan. Dan haknya anak-anak untuk mendapatkan itu. Hal ini tidak bisa saya pindah tangankan ke orang lain. Maka dari itu penting untuk saya belajar lagi dan membentengi anak-anak dari pengaruh negatif baik perilaku maupun pemikiran dari luar yang tidak sesuai dengan Al Qur'an dan Sunnah. Membersamai tumbuh kembang anak menjadi anak sholeh dan sholehah yang akan mengemban tugas menjadi khalifah di bumi Allah.

❤ Perencanaan Strategi Menuntut Ilmu Parenting
Berkenaan dengan strategi saya dalam mendalami ilmu parenting, saya harus memperbanyak membaca baik dari buku, artikel di medsos dan menonton video-video berkaitan dengan ilmu parenting. Berusaha mengikuti seminar-seminar parenting yang diadakan. Mengikuti kulwap-kulwap parenting dari grup-grup whatsapp yang saya ikuti.

Saya juga akan mulai menerapkan homeschooling ke anak-anak saya sebagai penerapan dari ilmu parenting. Saya sudah mengumpulkan beberapa materi homeschooling, kurikulum dan paramater perkembangan anak dari umur 0 bulan hingga 5 tahun. Untuk perlengkapan dan perangkat penunjang belajar tidak mesti beli yang mahal-mahal, tapi cukup menggunakan yang ada di sekitar.

Suami selama ini cukup membantu dalam pengasuhan anak-anak apabila beliau tidak sedang dinas keluar kota. Saya selalu berusaha sounding ke suami untuk bermain dengan anak-anaknya mempererat bonding ayah dan anak-anak. Dan Alhamdulillah suami pun selalu mendukung kegiatan yang saya lakukan selama itu kegiatan yang positif. Komunikasi antar suami istri yang harus lebih direkatkan lagi, terutama saat quality time bersama anak-anak sebisa mungkin tanpa gadget.

Kegiatan-kegiatan belajar seperti memasak, crafting, berkebun, berbisnis, belajar tahsin dan sederet kegiatan lainnya tetap bisa saya lakukan sembari mempelajari ilmu parenting ini.

❤ Berkaitan dengan adab menuntut ilmu, perubahan sikap apa saja yang saya perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut?
Satu hal yang menjadi hal yang cukup merisaukan hati saya yaitu masalah pengendalian emosi. Saya sering terlepas marah pada Kak Shofi jika ia melakukan hal yang tidak saya sukai. Padahal saya sangat tau anak yang tumbuh dengan ibu yang pemarah ia akan menjadi anak yang tidak percaya diri atau lebih parahnya bahkan kelak bila ia dewasa menjadi anak yang suka membully anak lainnya. Na'udzubillahimindzalik.

Maka dari itu saya berusaha menanamkan pada diri saya, saya harus bersyukur mendapat anak yang sempurna, tidak banyak orang yang bisa segera mendapatkan anak setelah menikah. Saya harus bersyukur punya suami yang selalu mendukung saya. Inilah saatnya saya memperbaiki komunikasi dengan suami dan memperkuat bonding saya dengan anak-anak.

Yang paling utama harus saya lakukan adalah meminta maaf dan menyenangkan orang tua. Berhubung kedua orang tua sudah meninggal dan saya hanya bisa mengirim doa maka kedua mertua saya adalah orang tua yang harus saya hormati setelah suami, maka saya selalu mendoakan yang terbaik untuk kedua mertua, berusaha menyenangkan hati mereka, sering-sering menelpon dan menanyakan kabar mereka.  Kemudian saya berusaha selalu memaafkan diri sendiri dan orang lain. Sering meminta maaf pada suami karena ridho suami sumber keberkahan hidup istri, memperbaiki ibadah-ibadah dan sering dzikrullah serta menjaga jalinan silaturahim dengan kerabat dan teman-teman. Ikhlas untuk semua yang terjadi pada kehidupan saya. Berterima kasih kepada siapa pun, sekecil apapun pemberian ataupun pertolongan yang diberikan. Yang terpenting adalah mencari keridhoan Allah atas apa yang saya lakukan.



Semoga dengan adanya NHW ini lebih memperjelas langkah saya untuk menjadi istri dan ibu yang bisa membawa keluarga ke jannah-Nya. Banyak jalan menuju surga Allah, tapi pastikan langkah itu sesuai dengan koridor Al Qur'an dan as-Sunnah.

#nicehomework #adabmenuntutilmu #writingfornation #menulisasik #metodeROIS #pesantrenbundasholehah

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Devil's Cake yang Nyasar

Bismillah..

Cakeny chocolate lovers... Love it so much.. ❤❤❤

Sudah lama pengen cake ini, tp maju mundur mau pesen.. Dan ada cerita lucu saat cakenya datang eh dijemput.. 😅



Pesanny utk hari sabtu, karna pas suami jg pulang dr dinas. Minta diantar pagi dan kalo bisa dianterin, ownerny nyanggupin. Akhirnya dianterin cakeny jam 10an sm suami owner sekalian jemput anakny, tp sampe jam 10an lewat kok gak dateng2 cakeny. Hati sudah harap2 cemas. Eh, bibi yg kerja di rumah tetangga sebelah ngetok pintu, nanyain apa sy ad mesen cake, sy bilang iya ada. masih pasang tampang bingung dan gak loading. Kok bibiny bisa tau sy mesen cake? 😅😅 Ternyata.. Cakeny nyasar ke rumah tetangga sebelah 😂😂

Ya wes lah sy ke rumah sebelah ngambil cake.. No.rumah kami memang mirip, no rumah tetangga 9, kalo sy 9A. Dan nama anakny aulia, klo sy chyntia, jd mungkin krna ujung nama pas disebut rada2 mirip, dan entah gimana pas cakeny dianter kebetulan si anak gak dirumah, sm si ibu tetangga ngira itu cake pesenan anakny, jd dibayarin aja sm beliau.. 😰

Nah pas anakny dah pulang baru tau itu bukan pesenan anakny, mw nelpon ke owner cake, tp gak nyambung2, jd ngira2 siapa yg mesen cakeny.. Kurang lebih gitu deh kronologi cerita cake nyasar dr ibu tetangga.. 😅

Kemudian sy ganti uangny si ibu tetangga dan bawa cake pulang. Sampe dirumah sy kasi tau sm yg buat devil's cake, cakeny td nyasar. Dari chatt itu akhirny ketahuanlah yg salah siapa, yg salah pak tukang yg lagi ngecat pagar dirumah tetangga td. Ditanyain ini bener no.9A, iya bener kt si pak Tukang.. Ya elaahh pak pak.. 😂😂 gimana gak nyasar jadinya itu cake.

Cakeny nyoklat banget, buat pencinta cokelat ini recomend banget dinikmatin bersama keluarga. Gak mesti ada perayaan untuk nikmatin cake cokelat kan 😍😍 Jazakillah khayran ya ummu lutfi @lutfis_cake 😘😘



*Sebelum di foto, cakenya udah diuwel2 sm shofi 😰

#30haribercerita #30hbc1807 #ceritanyagaksetiaphari #passempetaja #menulisasik #devilscake #chocolatelovers

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pontianak di Guyur Hujan

Bismillah

Pontianak diguyur hujan sejak kemarin malam, gak berhenti-henti. Tengah malam apalagi, lebat sekali. Alhamdulillah karena Allah masih memberi hujan, lalu berdoalah sy "Allahumma Shoyyiban naafi'an". Sembari mengucap istighfar berulang-ulang. Tapi dalam hati-hati sungguh was-was hati ini.

Hujan masih gak ada tanda mau berhenti. Subuh hari bangun, cek parit dibelakang rumah airny sudah naik. Cek lagi jam 7 pagi, air sudah nunggu mau masuk ke pelataran belakang. Buru-buru sy angkut segala barang-barang perkakas dan teman-temannya ke tempat yg lebih tinggi dan aman. Sembari terus berdoa agar hujan cepat berhenti.



Biasanya saat hujan adalah saatnya leyeh-leyeh sedap. Menikmati camilan dan minuman hangat. Tapi, kali ini gak bisa. Sy bolak balik ke belakang rumah ngecek ketinggian air. Sy parno, krna tahun kemarin di hari yg sama saat Pilkada Gubernur DKI Jakarta, Pontianak seluruhnya di guyur hujan. Rumah banjir sebanjirnya. Banyak barang-barang yang hancur basah. Terpaksa ngungsi ke rumah kakak sy di gang sebelah yg gak kena banjir. Waktu itu lagi mabok2nya di awal kehamilan trimester pertama. Tapi maboknya ditahan2, mau gak mau ikutan ngeberesin rumah yg berantakan, springbed berhari2 baru kering dijemur diluar dgn panas matahari yg malu2 meong, duhai gemesnya.

Alhamdulillah malam ini hujan sudah reda, meski kadang ia masih datang dan pergi sesuka hatinya. Air dibelakang rumah pun mulai surut. Tapi hati masih tetap was-was takut tetiba hujan lebat lagi.

#30haribercerita #30haribercerita2018 #30hbc1805 #menulisasik #writingfornation #W4N #pesantrenbundasholehah #metoderois

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Picture

Picture