Bahaya Anoreksia pada Perempuan


Anoreksia nervosa (AN) adalah sebuah gangguan makan yang ditandai dengan penolakan untuk mempertahankan berat badan yang sehat dan rasa takut yang berlebihan terhadap peningkatan berat badan akibat pencitraan diri yang menyimpang. Pencitraan diri pada penderita AN dipengaruhi oleh bias kognitif (pola penyimpangan dalam menilai suatu situasi) dan memengaruhi cara seseorang dalam berpikir serta mengevaluasi tubuh dan makanannya. AN merupakan sebuah penyakit kompleks yang melibatkan komponen psikologikal, sosiologikal, dan fisiologikal, pada penderitanya ditemukan peningkatan rasio enzim hati ALT dan GGT, hingga disfungsi hati akut pada tingkat lanjut.

Seseorang yang menderita AN disebut sebagai anoreksik atau (lebih tidak umum) anorektik. Istilah ini sering kali namun tidak benar disingkat menjadi anorexia, yang berarti gejala medis kehilangan nafsu makan. Anorektik dapat juga menunjuk ke obat penahan nafsu.

Kelainan psikis yang diderita seorang anoreksia berupa kekurangan nafsu makan meski sebenarnya lapar dan berselera terhadap makanan. Kondisi ini biasanya ditandai beberapa gejala psikologis seperti ingin memiliki tubuh kurus, takut berlebihan terhadap kegemukan, menolak untuk mempertahankan berat badan yang normal, hilangnya siklus menstruasi, mempelajari tentang makanan dan kalori secara berlebihan dan menyembunyikan atau sengaja membuang makanan.

Sekitar 95 persen penderita anoreksia adalah perempuan berstatus sosial ekonomi menengah ke atas. Kelainan ini mulai muncul di masa remaja dan kadang di masa dewasa. Anoreksia bisa bersifat ringan, hanya sementara atau berat dan berlangsung lama.

Penyebab dari anoreksia hingga kini belum diketahui. Tetapi para ahli kesehatan berpendapat bahwa faktor sosial memegang peranan penting dari anoreksia. Biasanya para penderita ingin menjadi kurus karena merasa kegemukan.

Penderita menganggap dirinya tidak menarik, tidak sehat dan juga tidak diinginkan. Penderita anoreksia bisa mengalami dehidrasi dan cenderung sering pingsan. Kelainan ini juga memicu kematian mendadak karena irama jantung yang tidak normal.

Gejala Anoreksia biasanya terjadi karena meningkatnya perhatian secara berlebihan pada makanan dan berat badan. Meskipun sudah kurus tapi tetap merasa gemuk, selalu menyangkal kalau dirinya sudah kurus, melakukan olahraga berlebihan untuk mengendalikan berat badan, tidak mengeluh meski nafsu makan dan berat badan berkurang.

Untuk pengobatannya adalah mengembalikan berat badan normal. Jika berat badan turun sangat cepat atau banyak (sampai 25 persen dibawah berat badan normal) maka sangat disarankan untuk mengembalikan bobot tubuh ke berat normal. Pengobatan awal biasanya dilakukan di rumah sakit, kadang diberikan makanan berupa infus atau selang nasogastrik.

Cara kedua adalah dengan melakukan terapi psikis yang disertai pemberian obat. Apabila status gizinya sudah baik maka terapi akan dimulai oleh psikolog. Terapi ini bisa berupa psikoterapi individual, kelompok atau keluarga. Jadi alangkah lebih baik jika anda tidak terlalu memikirkan performance yang sempurna, apabila hal itu hanya akan merugikan diri sendiri. Yang terpenting adalah kecantikan dalam diri anda yang akan tetap bersinar indah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

3 komentar:

Nurmayanti Zain mengatakan...

hiks :(

gawat juga ya, ya Allah..

tiaa.. jangan lupa makan :p

eh aku jugaa, hahaha

airimaruru mengatakan...

iya nurma ^.^ satu lagi jangan lupa, bersyukur atas apa yg diberikan pada kita, terutama makanan,. jangan berlebihan dan jangan suka buang makanan hihihii :)

Unknown mengatakan...

~dengerin tuh nurma. . .

~tia. . .satu lagi jangan lupa Bissmillah biar setan di rumah ga ikut nduuut hahahaha

Posting Komentar

tinggalkan komentarmu disini, maka aku akan berkunjung ke tempatmu... ^o^

Picture

Picture