Pontianak di Guyur Hujan

Bismillah

Pontianak diguyur hujan sejak kemarin malam, gak berhenti-henti. Tengah malam apalagi, lebat sekali. Alhamdulillah karena Allah masih memberi hujan, lalu berdoalah sy "Allahumma Shoyyiban naafi'an". Sembari mengucap istighfar berulang-ulang. Tapi dalam hati-hati sungguh was-was hati ini.

Hujan masih gak ada tanda mau berhenti. Subuh hari bangun, cek parit dibelakang rumah airny sudah naik. Cek lagi jam 7 pagi, air sudah nunggu mau masuk ke pelataran belakang. Buru-buru sy angkut segala barang-barang perkakas dan teman-temannya ke tempat yg lebih tinggi dan aman. Sembari terus berdoa agar hujan cepat berhenti.



Biasanya saat hujan adalah saatnya leyeh-leyeh sedap. Menikmati camilan dan minuman hangat. Tapi, kali ini gak bisa. Sy bolak balik ke belakang rumah ngecek ketinggian air. Sy parno, krna tahun kemarin di hari yg sama saat Pilkada Gubernur DKI Jakarta, Pontianak seluruhnya di guyur hujan. Rumah banjir sebanjirnya. Banyak barang-barang yang hancur basah. Terpaksa ngungsi ke rumah kakak sy di gang sebelah yg gak kena banjir. Waktu itu lagi mabok2nya di awal kehamilan trimester pertama. Tapi maboknya ditahan2, mau gak mau ikutan ngeberesin rumah yg berantakan, springbed berhari2 baru kering dijemur diluar dgn panas matahari yg malu2 meong, duhai gemesnya.

Alhamdulillah malam ini hujan sudah reda, meski kadang ia masih datang dan pergi sesuka hatinya. Air dibelakang rumah pun mulai surut. Tapi hati masih tetap was-was takut tetiba hujan lebat lagi.

#30haribercerita #30haribercerita2018 #30hbc1805 #menulisasik #writingfornation #W4N #pesantrenbundasholehah #metoderois

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

tinggalkan komentarmu disini, maka aku akan berkunjung ke tempatmu... ^o^

Picture

Picture