Selamat Hari Ibu!!!
Spesial untuk Ibu-ibu hebat di seluruh dunia
Pertama-tama selalu ku haturkan salam sayang dan rinduku kepadamu ummak, doa kami anakmu semoga amal ibadahmu diterima disisiNya, semoga engkau tenang disana, aminn... ;')
Selamat Hari Ibu juga buat kakak2ku yang telah menjadi ibu, semoga kalian menjadi ibu yang paling hebat buat anak2 kalian sekaligus merangkap keponakan2 saia, hehee. Contohlah ummak kita yang hebat yaa kakak2ku.. ^o^
Telat satu hari ngucapin selamat nggak apa-apalah daripada nggak sama sekali, hehee... Kemaren, tepatnya tanggal 22 Desember kita semua memperingati Hari Ibu. Kalo menurut wikipedia, Hari Ibu adalah hari peringatan atau perayaan terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anak, maupun lingkungan sosialnya. Setujaaa sekalliiii...!!!
Tapi nggak mesti dirayain tanggal 22 Desember aja kaann,,, Buat saia pribadi, setiap hari adalah hari ibu buat saia, hari saia mendoakan ummak saia, hari-hari saia mengingat semua kenangan yang masih tertempel di memori saia.
Peringatan dan perayaan Hari Ibu biasanya dilakukan dengan membebas tugaskan para ibu dari tugas domestik yang sehari-hari dianggap merupakan kewajibannya, seperti memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya.
Setiap negara berbeda dalam memperingati Hari Ibu. Seperti Amerika, Australia, Kanada, Jepang, Hongkong, Malaysia, Belanda merayakan Hari Ibu di pekan kedua bulan Mei. Di beberapa negara Eropa dan Timur Tengah, mereka menyebutnya Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day yang diperingati setiap tanggal 8 Maret.
Sejarah Hari Ibu di Indonesia diawali dari bertemunya para pejuang wanita dengan mengadakan Kongres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta, di gedung Dalem Jayadipura yang sekarang berfungsi sebagai kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional. Dan beralamatkan di Jl. Brigjen Katamso. Kongres dihadiri sekitar 20 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Hasil dari Kongres tersebut salah satunya adalah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (KOWANI).
Organisasi perempuan sendiri sudah ada sejak 1912, diilhami oleh perjuangan para pahlawan wanita abad ke-19 seperti Martha Christina Tiahahu, Cut Nyak Dhien. Tjoet Nyak Meutia, R.A Kartini, Maria Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Ahmad Dahlan, Rasuna Said, dan lain2.
Peristiwa itu dianggap sebagai salah satu tonggak penting sejarah perjuangan kaum perempuan Indonesia. Pemimpin organisasi perempuan dari berbagai wilayah se-Nusantara berkumpul menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan. Berbagai isu yang saat itu dipikirkan untuk digarap adalah persatuan perempuan Nusantara, pelibatan perempuan dalam perjuangan melawan kemerdekaan, pelibatan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa, perdagangan anak-anak dan kaum perempuan, perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita, pernikahan usia dini bagi perempuan, dan sebagainya. Tanpa diwarnai gembar-gembor kesetaraan gender, para pejuang perempuan itu melakukan pemikiran kritis dan aneka upaya yang amat penting bagi kemajuan bangsa.
Penetapan tanggal 22 Desember sebagai perayaan Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Peringatan 25 tahun Hari Ibu pada tahun 1953 dirayakan meriah di tak kurang 85 kota Indonesia, mulai dari Meulaboh samapi Ternate.
Hingga kemudian Presiden Soekarno menetapkan melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga kini.
Misi diperingatinya Hari Ibu pada awalnya lebih untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini. Dari situ pula tercermin semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja bersama. Di Solo misalnya, 25 tahun Hari Ibu dirayakan dengan membuat pasar amal yang hasilnya untuk membiayai Yayasan Kesejahteraan Buruh Wanita dan beasiswa untuk anak-anak perempuan. Pada waktu itu panitia Hari Ibu Solo juga mengadakan rapat umum yang mengeluarkan resolusi meminta pemerintah melakukan pengendalian harga, khususnya bahan-bahan makanan pokok. Pada tahun 1950-an, peringatan Hari Ibu mengambil bentuk pawai dan rapat umum yang menyuarakan kepentingan kaum perempuan secara langsung.
Satu momen penting bagi para wanita adalah untuk pertama kalinya wanita menjadi menteri adalah Maria Ulfah di tahun 1946. Sebelum kemerdekaan Kongres Perempuan ikut terlibat dalam pergerakan internasional dan perjuangan kemerdekaan itu sendiri. Tahun 1973 Kowani menjadi anggota penuh International Council of Women(I CW). ICW berkedudukan sebagai dewan konsultatif kategori satu terhadap Perserikatan Bangsa-bangsa.
Kini, Hari Ibu di Indonesia diperingati untuk mengungkapkan rasa sayang dan terima kasih kepada para ibu, memuji keibuan para ibu. Berbagai kegiatan pada peringatan itu merupakan kado istimewa, penyuntingan bunga, pesta kejutan bagi para ibu, aneka lomba masak dan berkebaya, atau membebaskan para ibu dari beban kegiatan domestik sehari-hari.
Akhir kata saia ucapkan.....
*We Love U, Mom*
*****
0 komentar:
Posting Komentar
tinggalkan komentarmu disini, maka aku akan berkunjung ke tempatmu... ^o^