23 Desember 2009,,,

Dalam mimpiku, seakan pakaian yang kukenakan compang camping. Lautan batu menghampar didepan ku. Tertatih-tatih ku melewatinya. Pohon-pohon tumbuh tanpa daun, hanya ranting yang mati meghiasi disetiap lekuk pohon itu. Tapak kakiku mulai perih, aku tak bersandal ataupun menggunakan alas kaki manapun. Di ujung sana ku lihat lembah pegunungan yang indah tiada tara, aku ingin kesana. Aku berusaha secepat mungkin melewati lautan batu yang demikian panjang ini. Sejam, sehari, setahun, seabad, tak kunjung aku mencapainya. Aku mulai kelelahan. Aku terkulai dilautan batu dengan pohon-pohonnya yang kering dan mati. Kakiku mulai membusuk. Aku kehausan. Tidak ada mata air disini. Aku sadar tidak akan pernah mencapai lembah pegunungan yang indah itu. Perjuangan ku takkan pernah membuahkan hal yang manis. Aku terdampar dan mulai mati membusuk ditempat ini. Perlahan-perlahan ruh ku melayang terbang tinggi menjauhi jasadku yang tak berbentuk. Melayang ke tempat yang tak berpenghuni, melalang buana mencari kerinduan akan sesuatu yang tak pernah tampak olehnya. Terus mencari dan mencari.